Makanan Indonesia Khas Sulawesi (Coto Makassar)

Hidangan ini adalah salah satu “trade mark” kuliner Makassar berupa sop berkuah dengan bahan-bahan dasar yang terdiri dari usus, hati, otak, daging sapi atau kuda, dimasak dengan bumbu sereh, laos, ketumbar, jintan, bawang merah, bawang putih, garam yang sudah dihaluskan, daun salam, jeruk nipis, dan kacang. Pada umumnya Coto Makassar disajikan/dimakan bersama ketupat. Saat masih tinggal di Makassar dulu, hidangan ini kerap saya santap terutama ketika sedang sakit flu/pilek. Dijamin, bila disantap dengan sambal pedas saat kuah coto dihirup sembari mengunyah ketupat, maka penyakit pilek akan “bablas” bersama peluh yang mengucur. Coto Makassar yang cukup terkenal di Makassar adalah yang berada di Jalan Gagak.

Bahan:
1 kg daging sapi bagian sengkel (yang empuk itu, bilang aja ama abang2 di pasar, pasti pada tau..)
1/2 kg paru (digoreng, pisahkan, masukin toples)
2 liter air cucian beras/tajin
5 batang serai, memarkan
5 lembar daun salam
250 gram kacang tanah, goreng, haluskan
3 sdm minyak goreng, untuk menumis
5 cm jahe, memarkan
1 ruas lengkuas, memarkan

note: sebenarnya kalo mau, pake juga 300 gram babat, rebus matang & 300 gram hati sapi rebus matang. Kalo mo pake beginian, daging sapinya dijadiin 1/2 kg aja. Tapi karna keluarga saya pemakan daging (FYI, nama tengah kami semua adalah SUMANTO), hati dan babat pas, dan dagingnya dibanyakin.

Bumbu yg dihaluskan:
10 siung bawang putih
8 butir kemiri disangrai
1sdm ketumbar disangrai
1 sdt jintan disangrai
1 sdm garam
1 sdt merica butiran.

Pelengkap:
bawang goreng
irisan daun bawang
irisan seledri

Sambal tauco:
– Haluskan 10 buah bawang merah, 5 siung bawang putih, 10 buah cabai keriting yang direbus sebentar.
– 100 gram tauco yang ditumis dengan 6 sdm minyak goreng hingga matang, tambah garam dan gula merah secukupnya. Campur sama bahan yang udah dihaluskan barusan.

Cara membuat:
1. Kalo pake babat atau hati, rebus terpisah hingga lunak, angkat, tiriskan, potong dadu.
2. Rebus daging sapi bersama air tajin, serai, lengkuas, jahe, dan daun salam. Setelah matang angkat, tiriskan, potong dadu.
3. Panasin minyak, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan ke dalam kaldu,tambahkan kacang tanah goreng, didihkan.
4. Penyajian: Siapkan mangkuk, isi dengan daging dan ati dan babat dan juga paru yg dari toples tadi. Taburi bawang goreng (enaknya banyak2), irisan daun bawang dan seledri, sajikan dengan ketupat dan sambal taoco.
5. Sajikan hangat.

Taman Jaya Ancol Gelar MUSIKAL Laskar Pelangi

Musikal Laskar Pelangi merupakan pagelaran musikal yang memang sengaja dibuat mengikuti kesuksesan film Laskar Pelangi (2008) yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata (2005). Pagelaran musikal ini akan diadakan kembali pada saat liburan sekolah nanti di Ancol tepatnya di Hall Ramashinta Dunia Fantasi (Dufan). Jadi, hanya dengan membeli tiket masuk Dufan kita dapat menyaksikan pagelaran Musikal Laskar Pelangi yang spektakuler, sudah pasti akan menjadi pilihan menghabiskan waktu liburan yang sangat menarik.

Sama dengan filmnya, Musikal Laskar Pelangi (MLP) ini diproduseri oleh Mira Lesmana dan dibantu oleh Toto Arto, disutradarai oleh Riri Riza serta Jay Subiakto sebagai penata panggung. Cerita yang diusung masih sama dengan novel dan filmnya, menceritakan tentang kehidupan 10 anak yang tinggal di Pulau Belitong dan bersekolah di SD Muhammadiyah Belitong. Mereka yang tetap semangat menjalani hari-harinya, dengan segala keterbatasannya tetap berani bermimpi dan meraih mimpi-mimpi tersebut agar terwujud.

Judulnya saja sudah Musikal Laskar Pelangi, sudah pasti bedanya dengan film Laskar Pelangi adalah para pemainnya diharuskan menyanyi sambil menari dan berakting. Semua lagu dalam pagelaran ini sangat bagus, mengispirasi, dan menggugah semangat. Lagu- lagu dalam pagelaran musikal ini dibuat oleh Erwin Gutawa dan Mira Lesmana sedangkan tata gerak dan tari dikoreograferi oleh Hartati. Semua lagu dalam MLP sudah dikemas dalam album “Ost. Musikal Laskar Pelangi”. Selain ceritanya, lagu-lagunya juga sangat menginspirasi yang sering buat bulu kuduk berdiri jika didengar. Berikut ini petikan lagu yang bagus dan menginspirasi: Kami anak Gantong cinta pelangi, Pak ketipak ketipung mejikuhibiniu, Kami ke sekolah diantar pelangi, Pak ketipak ketipung mejikuhibiniu, Kami memang anak miskin tapi penuh mimpi, Walau tak bersepatu dan hanya buku satu, Kami slalu yakini cita-cita ‘kan teraih,Pak ketipak ketipung mejikuhibiniu.

Cerita yang menginspirasi dikemas dengan drama, nyanyian dan tarian yang sangat menarik dengan menonjolkan nilai ilmu pengetahuan, seni, budaya, pendidikan, dan keindahan alam Indonesia khususnya Pulau Belitong. Nilai-nilai yang ditonjolkan pagelaran musikal tersebut sama dengan nilai-nilai yang selama ini ditonjolkan Ancol sebagai tujuan wisata warga Jakarta. Ide untuk menyelenggarakan MLP di Ancol sangat brilian. MLP dan Ancol akan bersinergi membentuk energi yang dahsyat, membius penonton yang menyaksikan khususnya anak-anak untuk berani bermimpi, mewujudkan mimpinya, dan makin mencintai kesenian dan kebudayaan Indonesia.

Tempat pagelaran yang dipilih juga sangat tepat, Hall Ramashinta Dunia Fantasi. Dunia Fantasi, fantasi, artinya mimpi, dengan mimpi Dufan bisa dibuat nyata dan sekarang menjadi tujuan wisata warga Jakarta terfavorit. Tempatnya saja sudah memberikan ’sesuatu’ agar anak-anak Indonesia yang menyaksikan berani bermimpi dan mewujudkannya. Hall Ramashinta sendiri cukup luas untuk menampung 2000 orang tiap pagelaran.

MLP kali memang diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada pengunjung Dufan selama liburan nanti yang belum menyaksikan pagelaran spektakuler ini. Pagelaran ini dapat disaksikan mulai tanggal 24 Desember 2011 hingga 7 Januari 2012. Pada hari senin hingga kamis hanya akan ada satu kali pertunjukkan yaitu pada pukul 14.00-15.00 WIB sedangkan pada hari sabtu dan minggu aka nada dua kali pertunjukan yaitu pada pukul 14.00-15.00 dan 16.00-17.00 WIB.

Kebudayaan Pertama yang di renggut Malaysia (Angklung)

Saung Angklung Udjo mengingatkan kembali pemerintah Indonesia segera mengajukan hak atas kekayaan intelektual (HaKI) seni musik angklung pemerintah Forum Intelektual World Trade Organization (WTO). Pasalnya, Malaysia sudah bersiap ke mendaftarkan pembuatan alat musik tradisional Indonesia ini ke forum yang sama untuk memperoleh paten.

Kebudayaan Ke 2 yang di renggut Malaysia (Badik Tumbuk Lada)

Bahwa hanya masa depan yang sudah pasti, sedangkan masa lalu selalu akan berubah-ubah kelihatannya sudah merupakan perumusan yang harus kita terima dengan ringan (dan berat) hati. Sering meringankan dan tak jarang juga
memberatkan hati kita. Itulah paradoxnya, masa lalu yang sudah pasti dan sudah terjadi tetapi masih bisa berubah dan akan selalu
berubah-ubah.
“Jikalau kelak nanti benar kalau Tumbuk Lada memang berasal dari Malaysia,
sudikah kita (suku Karo) disebut-sebut berasal dari Malaysia”, kata Joey Bangun.
Berasal dari Malaysia (sama-sama introversi) atau berasal dari Toba (dari
extroversi ke introversi), lagi-lagi satu paradox karena bangsa-bangsa maupun
suku bangsa dunia umumnya bisa digolongkan kedalam dua watak besar kemanusiaan.
Paradox atau kontradiksi adalah tenaga penggerak perubahan atau perkembangan seperti sudah sering kita bicarakan di milis terlihat tepat juga dalam soal ini.
Kalau kita diam dan menerima saja apa adanya, maka tidak akan ada penelitian
lebih lanjut dan tidak ada perkembangan. Tapi sekarang ini kita tidak hanya
cogito ergo sum, tapi I live I counter sebagai tanda kehidupan.
Apakah Pantarei Karo Kuno lebih tua dari Pantarei Yunani Kuno, juga masih bisa berubah-ubah, terutama dilihat dari Pantarei Karo
yang sudah lebih lengkap.
Dalam Pantarei Karo sudah tercakup proses yang tak henti-hentinya + perubahan segi-segi bertentangan didalamnya. Dalam Pantarei Heraklitos hanya menyebutkan yang pertama.

Kebudayaan Ke 3 yang di renggut Malaysia (Makanan Rendang)

Sampai Rendang pun diklaim Malaysia, sungguh sangat menyakitkan hati bangsa Indonesia atas ulah negeri tetangga yang telah banyak meng klaim budaya-budaya Indonesia, mengapa negara tetangga tersebut begitu leluasa meng klaim budaya kita? Apakah karena kita terlihat begitu lemah?? Mengutip perkataan bapak Jero Wacik selaku Menteri Budaya dan Pariwisata yang mengatakan bahwa “Kita adalah negara kaya kebudayaan, sedangkan negara tetangga miskin kebudayaan, makanya dia berusaha untuk memiliki sebagian kebudayaan tersebut”. Sepertinya kok tenang-tenang saja dan cenderung pasrah begitu saja budaya kita dicomot dan di injak2 oleh negara tetangga. Sungguh sangat ironis sekali, padahal yang namanya budaya itu adalah simbol suatu negara, jikalau budaya kita sudah dipermainkan serta di klaim.

Kebudayaan Ke 4 yang di renggut Malaysia (Batik)

Klaim Malaysia Atas Batik Meresahkan
Klaim Malaysia atas batik sangat meresahkan perajin batik Indonesia. Bangsa ini harus segera menghapus bayang-bayang yang meresahkan itu agar perajin batik Indonesia di kemudian hari tidak perlu memberi royalti kepada negara lain.

Perajin batik Pekalongan, Romi Oktabirawa, mengatakan hal itu dalam pembentukan Forum Masyarakat Batik Indonesia di Jakarta, Jumat(22/8)
Romi mengatakan, generasi batik masa lampau hanya melihat kompetisi antarperajin di dalam negeri. Kini, sudah saatnya perajin batik bersatu, menunjukkan eksistensi bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia.
Untuk melestarikannya, Pemerintah Indonesia akan menominasikan batik Indonesia untuk dikukuhkan oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage).

Terhadap klaim Malaysia atas batik, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengatakan, usulan nominasi ini bukan reaksi terhadap Malaysia. Namun, untuk kepentingan pengembangan batik Indonesia di pasar Internasional.
Dewasa ini penggunaan batik makin beragam. Pasar ekspor batik mencapai 125 juta dollar AS per tahun. Sekitar dua juta orang bergantung pada usaha batik, mulai pedagang kecil dan menengah serta pemasok kebutuhan batik beserta keluarganya.
Seluruh pihak yang terkait dengan batik telah memahami dan sepakat untuk memperjuangkan agar batik Indonesia dapat diakui oleh Unesco.

Kebudayaan Ke 5 yang di renggut Malaysia (Tari Kuda Lumping)

Lagi, negeri tetangga Malaysia membuat ulah. Setelah mengklaim tari Pendet sebagai milik mereka,kini giliran tarian Kuda Lumping yang diakui sebagai kesenian khas Negeri Jiran. Padahal jelas, tarian menggunakan replika kuda dari anyaman bambu ini adalah kesenian khas Jawa Timur. Sebelum ini, Malaysia juga telah “mencuri” Reog Ponorogo.
Hal ini jelas menimbulkan reaksi dari kalangan budayawan dan seniman. Mereka mengaku geram atas tindakan Malaysia yang kerap kali mengklaim sejumlah kesenian Indonesia. Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan, jangan terlalu cepat terpancing emosi karena hal ini. Ia menambahkan klaim Malaysia ini tidak seharusnya terjadi.Negeri tetangga lebih menghargai kesenian Indonesia, bahkan selalu ingin memilikinya. Tidakkah hati kita terusik oleh hal ini? Masyarakat seharusnya bisa lebih menyadari dan berusaha untuk menjaga kelestarian budaya nusantara.

Kebudayaan Ke 6 yang di renggut Malaysia (Tari Pendet)

Seniman Bali tidak terima Tari Pendet diklaim Malaysia. Tindakan itu dinilai sebagai pencurian atas kekayaan budaya masyarakat Bali.
Dibia mengungkapkan, pada awalnya Tari Pendet merupakan tarian sakral untuk ritual keagamaan. Namun pada 1950, tarian itu boleh digunakan untuk tari penyambutan tamu dengan sebutan Tari Pendet Puja Astuti. Oleh penciptanya, Ni Ketut Reneng dan I Wayan Rindi.
Kemudian pada tahun 1961, Tari Pendet dikembangkan koreogafinya dengan komposisi lima hingga tujuh penari. Penyempurnaan itu lagi-lagi mendapat apresiasi. Bahkan pada tahun 1962, Tari Pendet dipertontonkan secara kolosal dengan komposisi 800 penari dalam pembukaan Asian Games di Jakarta.
Ida Ayu Agung Mas menegaskan, siap membawa aspirasi seniman Bali ke pusat untuk menjadi protes resmi dari lembaga negara di Indonesia. Dia mengaku prihatin atas klaim Malaysia terhadap Tari Pendet.

Kebudayaan Ke 7 yang di renggut Malaysia (Reog Ponorogo)

Reog Ponorogo Diklaim Malaysia
Para sesepuh dan tokoh kesenian reog Ponorogo, Jawa Timur, kecewa dan akan berjuang mempertahankan kesenian reog Ponorogo yang kini diklaim sebagai kesenian asli oleh Malaysia.

Salah seorang tokoh kesenian Reog Ponorogo, Ahmad Tobroni, Kamis, di Ponorogo, mengaku sangat kecewa saat mendengar kabar dari situs internet milik Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia yang mengklaim bahwa tarian Barongan yang mirip dengan kesenian reog Ponorogo tersebut adalah milik Pemerintah Malaysia.

Beredarnya kabar tarian Barongan tersebut membuat warga Ponorogo dan instansi pemerintahan setempat sempat kaget. Pasalnya Pemerintah Kabupaten Ponorogo sendiri telah mendaftarkan tarian reog Ponorogo sebagai hak cipta milik kabupaten Ponorogo tercatat dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh menteri hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia.

Malaysia Perenggut Kebudayaan NEGARA KITA !!

Indonesia adalah negara yang indah yang kaya akan kekayaan alam dan budaya. Lebih dari 20 suku terdapat di Indonesia dan lebih dari 100 budaya ada di Indonesia. Tetapi sayangnya, dari tahun ke tahun seiring dengan bertumbuhnya perkembangan gaya hidup dan teknologi, kebudayaan asli indonesia terlihat sangat ketinggalan zaman. Banyak dari warga indonesia yang kurang peduli bahkan ada yang tidak peduli tentang budaya Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan banyak budaya Indonesia dicuri oleh negara lain terutama Malaysia. Hal ini karena terlambatnya dalam mematenkan suatu budaya dan benda – benda peninggalan zaman Indonesia dulu. Ketika budaya dan barang kebudayaan atau hasil buah tangan seniman Indonesia masih ada di Indonesia, banyak dari warga merasa budaya tersebut tidak berharga, tetapi ketika ada negara lain akan mengambil budaya tersebut dan kemudian hilang dari kita, barulah mereka merasa itu sangat berharga. Kenapa berharga saat sudah hilang? Kenapa tidak waktu masih ada? Inilah orang – orang indonesia yang telah terkontaminasi budaya barat. Di bawah ini beberapa daftar nama – nama budaya kita yang telah di rampas oleh negara lain.